Friday, February 1, 2008

Kaya dengan Secangkir Kopi Susu

Menjadi kaya secara otomatis? Ah, jangan bercanda. Mimpi macam apa lagi. Sesungguhnya ini bukan mimpi atau sejenis sulap. Tentu bukan juga nasihat menjadi kaya dengan mengundang kekuatan gaib dari Gunung Kawi. Kalau begitu, bagaimana mungkin itu bisa terjadi?

Memang di jaman ekonomi lagi sulit seperti sekarang ini, tak salah kalau Anda perlu mendengar banyak petuah dan nasihat. Sudah cukup kalau Anda diberi jalan untuk bisa bertahan hidup. Bagaimana kalau ada nasihat supaya bisa menjadi kaya? Nah, nasihat itu pasti benar-benar sangat berharga. Maka jangan disia-siakan.

Kali ini nasihat untuk menjadi kaya datang dari seorang David Bach. Dia yang empunya jalan bagaimana Anda bisa kaya secara otomatis. Kalau Anda ingin serius menekuni perencanaan keuangan, tokoh yang satu tak bisa dihindari. Di Amerika Serikat, Bach konon sangat terkenal.

Beberapa buku populer pernah dirilisnya seperti Start Late, Finish Rich, The Automatic Millionaire, Smart Woman Finish Rich, Smart Couples Finish Rich, The Finish Rich Workbook dan The Automatic Millionaire Workbook. Sedikitnya sudah tersebar 3 juta copy dengan berbagai judul tersebut.

Buku yang terakhirnya, Start Late, Finish Rich, menjadi best seller dan terdaftar sebagai nomor satu di sejumlah surat kabar terkemuka seperti The New York Times, USS Today, dan The Wall Street Journal.

Begitu juga tulisan-tulisan dan wawancaranya mengenai perencanaan keuangan menghiasai berbagai media massa di Amerika Serikat. Tak ketinggalan Bach menjadi kontributor tetap di acara televisi terkenal seperti American Morning (CNN), The View (ABC), Today dan Weekend Today (NBC), Early Show (CBS), The O'Reily Factor (Fox News Channel), Power Lunch dan The Big Idea with Donny Deutsch (CNBC).

Sebelum Anda lebih jauh mengenal nasihat dan tips-tips keuangan melalui buku atau websitenya (www.finishrich.com), sebagai pemanasan Anda diperkenalkan dengan nasihat yang cukup terkenal, bagaimana Anda bisa menjadi kaya dengan cara yang sangat sederhana.

Prinsip dasar

Bach tak mau rumit dengan urusan menjadi kaya. Dia juga berusaha keluar dari kerumitan persoalan uang. Menurut dia, persoalan uang itu sangat kompleks. Jadi kalau pikiran dan waktu kita disita untuk masalah uang, maka cita-cita untuk mencapai kebebasan finansial malah tidak tercapai. Justru sebaliknya, kita disandra dan diperbudak oleh persoalan uang.

Maka untuk menjadi kaya, menurut dia, tak perlu harus menghasilkan banyak uang. Tidak perlu juga terlalu pusing dengan masalah disiplin. Sebagai gantinya dia menawarkan sebuah konsep sederhana yang dia sebut sebagai Latte Factor.

Apa yang Bach maksudkan dengan konsep ini?

Seperti yang mungkin Anda ketahui latte itu adalah kata Italia untuk susu. Namun kemudian di negerinya George Bush, latte berarti minuman yang terbuat dari kopi yang ditambahkan dengan sedikit susu yang dikukus (steamed milk).Ya... kira-kira sejenis kopi susu yang sangat digandrungi.

Bach kemudian mengambil istilah Latte Factor sebagai metafora yang menggambarkan bahwa cara Anda menjadi kaya harus sesederhana, seperti Anda berusaha mendapatkan kopi itu. Sesederhana dan sedemikian otomatis.

Usaha untuk menjadi kaya, dalam versi Bach itu, harus dilakukan seotomatis mungkin sampai-sampai Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang meluangkan waktu dan mengeluarkan sejumlah uang.

Seperti dalam hidup sehari-hari, Anda tidak pernah melakukan banyak pertimbangan ketika harus membeli sebungkus rokok atau semangkuk indomie.

Itu sebabnya Bach mengeluarkan nasihat yang sangat khas. Dalam membuat perencanaan keuangan, lanjut dia, Anda harus memiliki sistem yang bekerja secara otomatis. Dengan memiliki sistem ini Anda tidak akan gagal, demikian Bach berusaha meyakini. "If your financial plan is not automatic, you will fail."

Memang terkadang disiplin perencanaan keuangan yang terlalu rumit terasa sangat memberatkan. Misalnya Anda diharuskan mencatat semua pengeluaran yang dilakukan setiap hari. Disiplin seperti ini seringkali menjadi sebab kegagalan bagi orang-orang yang sehari-hari memang sudah sibuk. Apalagi untuk orang yang malas melakukannya.

Tapi apakah kesibukan dan ketidakdisiplinan itu menjadi alasan bagi Anda untuk tidak mencapai kemapanan finansial? Tentu saja tidak, asalkan sekali lagi, Anda memiliki sistem yang bekerja secara otomatis tadi.

Apa sistem sederhana yang bekerja secara otomatis itu? Atau bagaimana orang menjadi kaya atau miliyuner secara otomatis itu? Dia menganjurkan Anda setiap hari secara rutin menyisikan US$5. Uang sejumlah itu sangat kecil. Dan Anda harus menabung tanpa harus melakukan banyak pertimbangan.

Dengan menabung secara rutin dan otomatis setiap hari, hasilnya ternyata cukup menjanjikan. Dengan tabungan sebesar itu, dalam seminggu tabungan Anda sudah mencapai US$35. Dalam sebulan jumlah tabungan bertambah menjadi US$150. Dengan investasi di instrumen yang bisa memberi keuntungan 10%, maka jumlah itu akan berlipatganda dalam beberapa tahun kemudian.

Dengan jumlah tabungan yang tetap dan tingkat keuntungan yang stabil, dalam setahun uang Anda bertambah menjadi US$1.885. Sepuluh tahun kemudian jumlah itu menjadi US$30,727. Lalu, empat puluh tahun kemudian investasi Anda mencapai angka yang cukup signifikan, yaitu US$948.611 atau sekitar Rp9,48 miliar! Luar biasa bukan? Untuk ukuran Indonesia, dengan jumlah uang sebesar itu, Anda tentu sudah menjadi orang yang mapan secara finansial. Sebuah mimpi yang terwujud setelah sistem itu bekerja selama empat puluh tahun.

Menurut Bach, kendati langkah ini kecil, tetapi menuntut perubahan pola pikir secara radikal. Dan perubahan itu harus dimulai dari sekarang. Kalau Anda setiap hari bisa membeli secangkir kopi dan sebungkus gudang garam, apa susahnya kalau Anda juga mulai menabung dengan uang sejumlah itu? Daripada untuk beli kopi atau rokok, coba ditabung secara konsisten. Hasilnya ternyata di luar dugaan!

Jika Anda merasa sudah terlambat, ajari anak Anda melakukannya. Ingat empat puluh tahun kemudian, anak Anda akan menjadi seorang milioner hanya dengan mengalihkan duit kopi atau rokok, ke tabungan yang produktif.

No comments: