Tuesday, January 22, 2008

Menggandakan Uang Arisan

Abraham Runga Mali

Mungkin Anda tidak hanya mengenal arisan, tetapi pernah atau sedang menjadi anggota sebuah kelompok arisan. Dari pengalaman, kebanyakan kegiatan itu lebih merupakan sarana mengekpresikan kebersamaan (sosial) daripada sebuah kegiatan yang secara sengaja dilakukan untuk mengumpulkan uang atau barang (ekonomis). Karena itu tak usah diherani kalau arisan jarang dioptimalkan sebagai sarana investasi yang menjanjikan.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi diantara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya. Kegiatan itu dilakukan secara berkala sampai semua anggota memperoleh giliran.

Dari kegiatan 'kumpul-kumpul'sederhana ini, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, arisan berkembang dalam berbagai bentuk yang lebih canggih seperti melalaui surat atau e-mail. Apapun bentuknya, yang penting pastikan bahwa dalam kegiatan itu ada sejumlah uang atau barang yang sudah pasti diperoleh dalam jumlah dan waktu yang tertentu.

Dengan kata lain, hindari arisan 'jarak jauh' atau arisan 'dunia maya' yang tidak menjamin kepastian mendapatkan uang atau barang tersebut. Karena, akhir-akhir ini banyak sekali derivasi dari arisan yang pada ujungnya adalah penipuan bagi orang lain.

Safir Senduk, seorang perencana keuangan, mengatakan untuk mengurangi risiko penipuan itu sebaiknya Anda membatasi diri untuk hanya mengikuti arisan konvensional yang sangat mementingkan pertemuan fisik dan silaturahmi antara anggota.

Manfaat arisan

Untuk arisan konvesional seperti itu, Safir memperlihatkan sejumlah manfaat berikut. Pertama, melalui arisan Anda mendapat kesempatan untuk melakukan sosialisasi dan mempeluas jaringan. Melalui pertemuan berkala dan intens, para anggotanya bisa saling mengenal lebih akrab yang pada gilirannya pertemanan itu bisa dimanfaatkan untuk meringankan pekerjaan lain di luar arisan.

Misalnya, dengan arisan di kantor, hubungan antara rekan sekerja menjadi lebih akrab dan solid. Keakraban itu bisa dimanfaatkan sebagai 'modal sosial' untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Selain itu, dengan jaringan yang ada, Anda juga bisa manfaatkan untuk memasarkan sesuatu. "Kalau Anda memiliki barang yang bisa Anda jual, bawalah pada kesempatan arisan, siapa tahu ada yang mau membeli barang tersebut," demikian Safir menganjurkan.

Manfaat kedua, dengan arisan Anda dipastikan mendapatkan uang atau barang yang jelas nilainya dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, Anda sudah bisa memperkirakan , berapa waktu maksimal yang dibutuhkan untuk memperoleh uang atau barang dalam jumlah tertentu. Hal ini sangat baik bagi Anda dalam merencanakan pengeluaran.

Misalnya Anda berharap bisa membeli sebuah sepeda motor. Karena pendapatan Anda per bulan tak mencukupi, Anda bisa menabung melalui arisan. Pada saat giliran Anda mendapat undian, sepeda motor bisa Anda belikan. Atau kalau semua anggota belum memiliki kendaraan tersebut, tak ada salahnya kalau sekalian membuat arisan sepeda motor..

Keuntungan ketiga, sebagai latihan menabung. Bagi Anda yang sangat sulit menabung, sangat dianjurkan untuk mengikuti kegiatan arisan. Karena melalui kegiatan ini, demikian Safir, secara tidak langsung Anda 'dipaksa' untuk selalu menyisikan uang atau barang pada periode tertentu.

Lembaga investasi

Bagi yang Anda yang sudah terbiasa menabung dan merencanakan keuangan dengan baik, tentu saja arisan tidak lebih dari sarana kongkow-kongkow yang tidak memberikan manfaat ekonomis yang optimal. Kalau menabung, mengapa tidak pergi ke bank biar bisa mendapatkan bunga.

Tapi, tentu saja arisan bukanlah persoalan semata. Di sana ada silaturahmi dan persahabatan. Yang terpenting sebenarnya Anda bisa memanfaatkan arena sosialisasi ini untuk kegiatan investasi. Dengan kata lain, sayang kalau uang hasil arisan langsung dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berguna. Lama-lama arisan menjadi lembaga yang turut menebarkan semangat konsumtif di tengah masyarakat.

Padahal, mestinya tidak demikian. Arisan bisa dijadikan sebagai institusi investasi, kendati tentu masih sangat sederhana. Apapun capnya, yang pasti cukup banyak orang yang sudah mendapatkan manfaat dari kegiatan itu. Terutama di masyarakat sederhana yang belum mengenal alternatif instrumen investasi yang lain.

Dalam studi tentang kehidupan ekonomi pada masyarakat nelayan tradisional di desa Bandaran, Pamekasan (Madura), Karjadi Mintaroem dan Mohammad Imam Farisi memperlihatkan bahwa masyarakat tradisional berhasil menjadikan arisan sebagai sarana untuk berinvestasi.

Kendati kedua peneliti menyebutkan bahwa arisan itu masih sebagai lembaga 'kuasi' (seolah-olah) investasi tradisional, ternyata banyak nelayan yang bisa berhasil menggandakan uangnya dengan cara demikian.

Di desa nelayan Bandaran dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 963 orang, terdapat sekitar dua puluh-an arisan dengan perolehan arisan sekitar puluhan juta rupiah. Setiap nelayan bisa mengikuti lebih dari satu kelompok arisan.

Uang arisan itu, demikian catatan kedua peneliti itu, dijadikan modal untuk membuka usaha toko kelontong, membuat rumah, menyelenggarakan lamaran dan pesta perkawinan, naik haji dan atau membelikan perahu atau jaringan untuk meningkatkan produktivitas mereka sebagai nelayan.

Bahkan, lanjut keduanya, untuk arisan para juragan pemilik kapal atau perahu bisa mendatangkan uang jauh lebih besar, yaitu sekitar Rp50 jutaan. Uang sebanyak itu dimanfaatkan untuk menambah jumlah kapal atau perahu. Maka tidak mengeherankan kalau para juragan itu rata-rata memiliki lebih dari satu kapal atau perahu.

Pengalaman masyarakat Bandaran memberi pelajaran yang sangat berharga dalam memanfaatkan uang arisan secara optimal. Yang pasti uang arisan itu tidak dihabiskan untuk keperluan konsumtif, tapi dioptimalkan sebagai modal untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Kalau nelayan tradisional dari Bandaran bisa melakukan itu, mengapa Anda tidak? Tentu saja, Anda bisa melakukan sendiri, atau bisa melakukan bersama-sama dengan anggota arisan yang lain. Pilihan investasi pun bermacam-macam, baik itu dalam bentuk portofolio maupun di sektoi riil.

Daripada susah mendapatkan pinjaman modal dari bank, mestinya Anda bisa memanfaatkan arisan itu. Apalagi untuk masuk ke arisan tidak memerlukan banyak persyaratan. Anda bisa melakukan bersama rekan-rekan Anda di kantor, di lingkuran perumahan, mesjid, gereja, perkumpulan olahraga dan perkumpulan hobi lainnya.

Bagi yang sudah mengikuti arisan, silakan meneruskan dengan penuh suka cita. Tapi ingat, Anda mesti memanfaatkannya dengan baik. Sayang kalau, arisan sudah berlangsung sekian lama, tapi kegiatan itu belum memberikan manfaat bagi kinerja keuangan Anda.

Sekali lagi, mari belajar dari kecerdasan orang-orang Madura. Dengan arisan mereka sudah berhasil berlangkah dari masyarakat konsumtif menjadi masyarakat menabung (saving society), bahkan lebih dari itu mereka sudah menjadi komunitas yang gemar berinvestasi (investment society). Jadi, gandakanlah uang arisan Anda!

No comments: